Jumat, 09 November 2012
NILAI – NILAI KEPAHLAWANAN YANG TERLUPAKAN
Negara ini terlahir bukan begitu saja tersendirinya dan bukan pula hasil pemberian dari negara lain kemudian mereka mengakuai negara kita ada. Sungguh bayak derita yang tak tertanggungkan untuk melahirkan bangsa yang bernama Indonesia. Sebelum lahir, sejak monopoli dagang oleh VOC abad 17 sampai abad 18; Cultuur Stetsel 1830 yang membawa penindasan dan perbudakan untuk melaksanakan tanam paksa mengantarkan rakyat ini semangkin bodoh dan miskin; percpecahan dan pertikain antar sesama anak bangsa kiat bergolak dengan politik devide of impere penjajah saat itu kian genjar. Semua rentetan penderitaan yang dialami , kesengsaraan di negeri sendiri,dan penjajahan yang tidak berprikemanusian di gaungkan dan dilaksanakan untuk dilawan oleh sosok – sosok orang hebat yang kita kenal sekarang pahlawan. Dengan bermodal keberanian, rela berkorabn jiwa dan raga pahlwan, kala itu mereka maju bersama dengan senjata apa adanya menobrak penjajahan . Semgat patriotisme, keyakinan dan harapan untuk negara ini kian besar untuk di wujudkan dan al hasil sekarang kita bisa menikmati buah dari perjuangan mereka yaitu berada dinegara di alam kemerdekaan.
Jika kita bandingkan peristiwa sejarah perjuagan pahlawan terdahulu dan realita kondisi dan nasib bangsa kita ini, apakah harapan perjuagan dari pahlawan dan nilai – nilai perjuagannya para pahlawan sudah tercermin dalam berkehidupan berbagsa saat ini. Jawaban nya masih sangat menyedihkan dan memperhatinkan.
Sejarah perjuagan pahlawan dan nilai – nilai perjuanganya pelan tapi pasti kian memudar. Istilah JASMERAH ( Jangan sekali – kali melupakan sejarah) yang di gemborkan sang proklamator Ir. Soekarnao hanya sebatas di moment s dan di acara ceromonial saja. Akan tetapi action dari nilai – nilai perjuagan tersebut masih mengalami kegalauan dan setangah hati untuk di wujudkan. Bagaimana tidak jika kita lihat, dahulu para pahlawan melindungi wilayah NKRI dengan jiwa raganya agar NKRI tetap ada dan sekarang pemerintah masih mentelantarkan khususnya daerah perbatasan atau yang dikenal teras NKRI. Perbatasan yang seharusnya pintu gerbang NKRI justu bagian tertinggal dari republik ini. Belum lagi persoalan oknum pemerintah yang cendrung menjajah di negeri sendri, korupsi masih meraja lela dan menjamur dengan sistimatis serta bergerak begitu cepat. Orang yang jujur dan berang terhadap korupsi justru dijebak dalam rekaya politik kotor. Penegakan hukum seperti pisau yang tumpul diatas tajam dibawah. Kesejahteraan rakyat terabaikan akan tetapi kesejahteraan oknum pejabat menjadi prioritas. Dan sejuta lagi masalah yang belum terselesaikan dan menjadin PR kita bersama. Tidak merasa malu dan berdosa kah kita dengan ini semua .Di mana letak jiwa kepahlawan yang tertanam dibenak kita sekarang ini. Untuk itu semua, mari kita jadikan nilai perjuagan pahlawan yang kian memudar kita cerahkan kembali. Sejarah perjuagan terdahulu di jadikan cermin untuk menatap masa depan yang baik. Merefleksikan diri setiap individu untuk melangkah lebaih baik dan membuktikan bahwa kita yakin dan mampu mewujudakn harapan pahlawan. Terima kasih pahlawanku, jasa mu akan selalu kami kenang sepanjag masa, jiwa patriot mu akan kami semaikan, harapan mu akan kami laksanakan. Selamat hari pahlawan.
Oleh : Dedi
DEWAN PERWAKILAN MAHSISWA (DPM) UNTAN
DAN MAHASISWA FISIPOL UNTAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar