Kamis, 01 November 2012

KORUPSI DAN NASIONALISME

Istilah korupsi tidak asing lagi ditelinga kita. Kata tersebut sudah menjadi konsumsi publik dan buah bibir dari kalagan pejabat hingga masyarakat kalangan bawah karena hampir setiap hari di media masa baik media masa cetak dan elektronik pembahasan korupsi selalu hadir. Pertanyaan sederhana dari dari fenomna tersebut adalah ada apa dengan negara kita ini, memang sudah bobroknyakah moral manusia Indonesia yang dikatakan negara yang mayoritas masyarakataya Berketuhanan Yang Maha Esa atau sistem pemerintahan yang salah. Terlepas dari Upaya pencgahan dan pemeberantas korupsi oleh negara , hal tersebut tidak akan efektif tampa kesadaran nasionalisme masyarakat maupun pemerintah. Hati nurani dan paham nasionalisme pejabat sebagai penyumbang koruptor terbanyak hilang entah kemana demi kekayaan pribadi. Perjuangan funding Father terdahulu di anggap dogeng belaka sebagai pengantar tidur malam. Sejuta efek domino korupsi memutuskan syaraf – syaraf kehidupan bermsyarakat dan bernegara. Kebanggaan menjadi warga negara Indonesia kian memudar, hal ini lagi – lagi karena korupsi. Korupsi juga melahirkan generasi yang pesimis terhadap negara. Kepercayaan terhadap pelaksanaan visi dan misi pemerintah hanya di anggap sebatas janji belaka. Jika negara ini ingin tidak hancur secara perlahan maka nasionalisme harga mati untuk di tegakan. Korupsi dari semua lini bersama – sama harus di musnahakan. Harapan dan peluang untuk Indonesia maju serta sejahtera masih ada dan terbuka lebar di masa depan, sekarang tinggal manusia indonesianya saja mau atau tidak bersama mengalang kekuatan, berkomitmen maju bersama, mandiri dalam bernegara,berdaulat di tanah air sendiri dan di segani negara luar. Berantas korupsi untuk kemajuan negeri. di Terbitkan di Pontianak Post Sabtu, 10 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar