Jumat, 30 November 2012

MENYOAL BUDAYA MEMBACA

Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Karena dengan membaca seseorang akan dapat memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan memungkinkan orang tersebut mampu memperluas daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya. Membaca juga merupakan salah satu kunci utama untuk memasuki istana ilmu, berperan sebagai landasan yang mantap serta kegiatan yang menyajikan sumber-sumber bahan yang tak pernah kering bagi berbagai aktifitas ekpresif dan produktif dalam kehidupan sehari-hari. (Amir, 1996:26). Menurut Jordan E. Ayan bahwa manfaat membaca buku berdampakbagi perkembangan sebagian besar jenis kecerdasan. Diantaranya adalah :1) Membaca menambah kosakata dan pengetahuan akan tata bahasa dan sintaksis yang lebih penting lagi, membaca pemperkenalkan pada banyak ragam lingkungan kreatif. Sehingga mempertajam kepekaan linguistik dan kemampuan menyatakan perasaan.2) Membaca buku secara langsung dapat membantu mengalami perasaandan pemikiran yang paling dalam. Banyak buku dan artikel yangmengajak untuk berintropeksi dan melontarkan pertanyaan seriusmengenai perasan nilai dan hubungan dengan orang lain. Dengan begitu, secara tak langsung turut memperkembangkan kecerdasaninterpersonal, mendesak untuk merenungkan kehidupan danmempertimbangkan kembali keputusan-keputusan akan cita-cita hidup 3) Membaca memicu imajinasi, buku yang baik mengajarkan untukmembayangkan dunia beserta isinya, lengkap dengan segala kejadian,lokasi dan karakternya. Bayangan yang terkumpul dari tiap buku atau artikel ini melekat dalam pikiran, dan sering waktu berlalu,membangun sebuah bentang jaringan ide dan perasaan yang menjadidasar metafora yang ditulis, gambar yang dibuat, bahkan tulisan yangditulis. 4) Membaca bahan bacaan umumnya “Memaksa” nalar, pengurutan keteraturan dan pemikiran logis untuk dapat mengikuti jalan cerita atau memecahkan suatu misteri. Dengan demikian, akan semakin memperkukuh kecerdasan matematis, logis yang dimiliki. Dari kedua pendapat di atas baik pengertian dan manfaat maembaca itu sangat luar biasa sekali yang di dapatkan ( feed back) untuk pembaca, baik dari segi keilmuan, pengetahuan, kemammpuan berbicara dengan sistematis, dan sejuta informasi didapatkan pembaca melalui membaca. Penulis menyakini seseorang profesor, doktor, ilmuan, jurnalis, cerpenis, penulis, seorang pemimpin dan sebagainya terlahir dengan ketekunan membaca. Sangat rugi dan disayangkan sekali jika minat membaca kurang atau bahkan benci dengan membaca. Di Indonesia pada umumnya minat membaca sangat minim sekali, jangankan dikalangan masyarakat umum di kalangan pelajar, mahasiswa dan pendidik masih sangat rendah. Di waktu isrtahat atau bekerja dan sebagainya sangat jarang kita lihat orang membaca. Di tempat – tempat umum, kendaraan umum dan sebagainya juga begitu sangat minim sekali dan bahkan sulit mencari orang yang membaca. Ada apa sebanarnya dengan bangas kita, bagaimana dan dari mana agar minat baca ini terdorong agar menjadi budaya. Wajar saja jika negara kita tingkat sumberdaya manusianya masih sangat rendah dan tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Dari membaca juga penulis mengetahui bahwa budaya membaca bangsa kita seakan berbanding terbalik dengan budaya Jepang. Telah kita ketahui bersama budaya membaca di Jepang terkenal di seantero dunia bahkan hingga detik ini disana tidak asing lagi melihat orang Jepang yang membaca (entah komik/novel/koran /majalah) di tempat umum dan sebagainay walaupaun dalam kereta api listrik yang sedang melaju dengan kencang serta. Ada hal unik juga yang penulis rasakan dan lihat di negeri ini berkaitan membaca yaitu “budaya aneh”. Budaya aneh disini yang penulis maksudkan yakni budaya malu membaca di tempat umum. Entah mengapa ketika kita membaca ditempat umum seakan menjadi orang aneh dan sebagian orang bisa mengatakan “SOK”, Sok intelektual dan sebagainya. Tidak terlepas juga di dunia kampus, budaya aneh juga ada dengan bukti sangat minim sekali mahasiswa yang sibuk membaca ditempat dan ruang santai, perpustakaaan juga sangat minim peminatanya. Perpustakaan ramai jika ada tugas atau ingin menyusun skripsi. Itulah sekulumit masalah bangsa kita sendiri dilihat dari budaya membacanya. Tentunya dengan keadaan tersebut tidak menyurutkan kita untuk menjadi bangsa yang maju. Para pelajar, mahasiswa dan pendidik saatnya menjadi contoh untuk menjadi duta baca bagi masyarakat umum. Bersama mengkampakanya membaca untuk kemajuan bangsa. Orang tua diharapkan bisa menanmkan sejak dini dan menjadi contoh kepada anaknya agar rajin dan menjadi hobi untuk membaca. Indonesia bisa Indonesia membaca. OLEH : DEDI MAHASISWA FISIPOL UNTAN

BUDAYA TERTIB BERLALULINTAS RENDAH

Hal yang biasa saat ini terlihat dan sering kita alami ketika berkendaraan yaitu kamacetan lalulintas diruas – ruas jalan dan di jam – jam tertentu di kota Pontianak. Seiring meningkatnya jumlah kendaraan bermotor setiap tahunya dan pertumbuhan penduduk kiat tinggi, persoalan lalulintas semangkin kompleks. Berbagai macam fenomena yang terjadi di jalan raya, baik kemacetan lalu lintas, kecelakaan lintas , dan sikap pengendara baik yang patuh terhadap peraturan atau etika berlalu lintas bahkan sebaliknya sebagai pelanggar lalu lintas. Secara kasat mata khususnya di Kota Pontianak dalam hal tertib berlalulintas berkendaraan, maka saya berpendapat dan saya yakin sebagian orang akan setuju dan akan beranggapan bahwa kita masih rendah dalam hal budaya tertib berlalulintas. Pendapat ini merupakan bukan hanya sekedar pendapat akan tetapi ini berdasarkan bukti riil dilapangan yang menunjukan masih banyaknya pengendara yang hoby melanggar aturan berkendaraan yang baik dan aman. Coba kita perhatikan di setiap pemberhatian “lampu merah”, sikap sabar dan berebutan itu menjadi realita tidak bisa di pungkiri, melewati zebra cross itu hal biasa sehingga hak pejalan kaki yang akan menyebrang jalan di rampas. Lampu hijau yang seharusnya menjadi standar dan memberikan pengendara untuk melanjutkan perjalanya selalu di dahului. Dan lebih di perparah lagi jika di depan kita sudah terlihat lampu berwarna kuning yang memberikan isyarat kepada pengendara untuk bersiap – siap berhenti dan pas lampu merah kita berhenti serta di depan kita masih ada ruang untuk bisa dilalui maka kemungkinan besar membayakan kita jika kita tidak waspada dalam berhati karena kita akan ditabrak dari belakang dan ini pernah saya alami. Sebab pengendara yang nakal dibelakang dengan sigap akan mencuri jalan kosong didepan untuk dilaluinya tampa menghiraukan kita walaupun lampu lampu sudah merah. Sikap saling toleransi dan menghargai antar pengendara sangat rendah, “sikap nyelonong boy” yang akan membahayakan bukan hanya jiwa pelanggar itu sendiri akan tetapi pengendara lainya juga akan menjadi korban selalu dan sering terjadi. Lajur mobil sering di selip oleh sepeda motor dan sebaliknya lajur sepeda motor di selip pengendara mobil. Belum lagi bicara kelengkapan bermotor baik orang dan kendaraan. Banyak yang masih belum memiliki surat izin mengemudi (SIM), tidak mengunakan helm standar ketika mengendarai, sepeda motor tidak memiliki spion, dan sebagainya. Padahal bukankan jika kita bersikap tertib berlalulintas justru akan memberikan jaminan keselamatan jiwa kita bukan sebaliknya merugikan kita. Ada sebuah pertayaan besar di benak kita berkaitan fenomena diatas, Sebenarnya mengapa hal ini terjadi dan siapa yang salah , apakah itu salah pengendara atau aturan yang ada atau penegakan hukum masih lemah. Terlepas dari pertanyaan di atas sudah selayaknya dari sekarang kita tanamkan sikap tertib berlalu lintas dari pribadi kita sendiri, jadikan diri kita sebagai contoh pengendara yang baik, berikan pengertian dan nasihati kepada teman dekat kita untuk selalu berhati- hati dalam berkendaraan, jangan sampai orang terdekat kita terenggut jiwannya di jalan raya. Perlu menjadi renungan bersama juga bahwa perilaku kita berkendaraan di jalan raya itu bisa mengambarkan kepribadian kita sesunggunya . Jika sesorang tersebut selalu berbudaya tertib berlalulintas dijalan raya maka saya yakin dia merupakan sesorang yang memiliki karakter disiplin yang tinggi dan termasuk warga masyarakat yang baik. Oleh : DEDI MAHASISWA FISIPOL UNTAN

PBB MANDUL DAN ISRAEL MERAJALELA Oleh : Dedi ( Mahasiswa FISIPOL UNTAN)

Kekerasan dan konflik di timur tengan mulai membara lagi, konflik berkepanjagan di tanah suci bagi agama samawi yaitu Islam, Judas Dan Yahudi dari dahulu hingga sekarang selalu terjadi dan seakan tiada henti. Tidak salah jika daerah yang selalu bersimbur darah dan air mata ini menjadi daerah konflik abadi. Kekejaman yang membaabi buta dilancarkan oleh zionis Israel sangat membelalakan mata dan menyayat hati kita, anak – anak , ibu-ibu ,dan orang sipil yang tidak bersalah menjadi koraban , gedung – gedung sekolah, mesjid – mesjid, dan baguana lainya dihantam rudal tampah kasihan. Orang Palestina sebagain besar terusir dari tanah sendiri. Pencaplokan, perluasan, pembataian bangsa Palestina oleh Israel dilakuakn sejak 09 April 1948 hingga sekarang seakan mendapat dukungan. Perang selama 6 hari pada tahun 1967 membuat daerah Israel semangkin luas tampa batas melalui kekerasan hingga sekarang. Catatan kekerasan Israeal terhadap Palestina sudah mengunung, Ribuan mayat tak berdosa menjadi saksinya. Sudah sangat telanjag di mata dunia, tangan – tangan besi dan kotor Israel kita lihat. Kejahatan yang dilakuakn Israel tergolong kejahatan manusia dan perlangaran HAM terbesar serta terkejam di alam globalisasi ini. Organisasi dunia yaitu PPB yang memiliki otoritas penuh terhadap persoalan ini diam membisu seribu kata, entah kepentingan apa yang menghambat PBB bersikap tegas untuk mengatasi persolan ini sehingga PBB dianggap mandul. Secara fungsi dan peran sebenarnya sangat mudah bagi PBB memberikan sanksi atau mengucilkan Israel dari dunia internasioanal agar Israel meghentikan kejahatan manusianya tersebut. Apakah ini benar dikarenakan bahwa PPB adalah milik Amerika Sarikat, dan Israel adalah perpanjagan tangan Amerika Sarikat untuk Timur tengah yang di tugaskanya menjaga perpolitikan, memecah-belahkan dan mengimbagi bagsa Arab. Jika itu benar maka PPB bukan hanya mandul akan tetapi mati suri dibawah kaki – kaki Israel dan Amerika. PBB membiarkan anak Israel berperang dan melawan tenk- tenk Israel dengan batu – batu kerikil serta membiarkan tangis generasi muda masa depan Palestina mati di ujung tembakan senapan canggih dan rudal – rudal nakal. Negara luar yang prihatin dan ingin membantu pun ikut menjadi korban, setahun yang lalu dan masih hangat di telinga kita bahwa kapal bantuan kemanusian untuk Palestina dari negara- negara dunia internasional termasuk didalamnya negara Indonesia di sergap dan diserang oleh militer Israel. Bukankah itu kejahatan di atas kejahatan dan wajar saja sekarang dunia mengutuk Israel. Semua tindak tanduk kekerasnnya menjadi sorotan protes dan kutukan oleh bangsa internasional terhadap Israel. Sebaliknya kini semboyan SAVE Our to Palestina kian gencar sebarkan oleh gerakan kemanusian di negara dunia. Dukungan secara moral maupaun materi mengalir deras agar Palestina di bebaskan dari cengkraman kaki kejam Israel dan mendorong Palestina menjadi negara merdeka. Bagi kita apa yang harus kita lakaukan?. Sebagai negara yang meradeka dan juga pernah merasakan kekejaman penjajahan sudah selayaknya memberikan dukungan secara moral maupun materil, mendorong pemerintah Republik Indonesia (RI) mengunakan peranya yaitu dengan politk luar negeri bebas aktif. Pemerintah RI harus bersuara di dunia Internasional dan bersikap tegas untuk mendukung Palestina agar merdeka. Di catatan terakhir ini dan renungan kita bersama dari paparan diatas bahwa Siapapun, negara apapun, dan bangsa apapun kita, kemerdekaan itu adalah Hak dan milik kita semua. Oleh karena itu dukungan dalam bentuk apapun harus kita lakukan dan diperjuangakan bersama – sama untuk menyonsong pribadi manusia yang berprikemanusiaan. ( JAM 00.02 TGL 28/11/12 )

BELAJAR DI ABAIKAN GAMES DI UTAMAKAN

Di era yang serba mengandalkan teknologi dan kemudahan dalam mengakses informasi oleh semua kalangan bisa menimbulakan dilema tersendiri. Di satu sisi dampak postif yang ditimbulakan oleh kemajuan teknologi dan informasi (TI) sangat banyak sekali. Salah satu manfaatnya, seperti semua pekerjaan kita bisa dipermudah dan menjadi ringan dengan syarat pemanfaatan dari TI itu benar- benar pada jaluranya. Sebaliknya disisi negatif dari TI yang menjadi dilema tersebut yaitu ketika kita larut dan memanfaatkannya yang salah. Salah satu contoh kongkrit dalam pemanfaat TI yang salah dan berdampak sangat buruk baik itu sercara personal, maupun masa depan suatu bangsa yaitu anak – anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangn kecanduan oleh games. Coba kita perhatikan disekiling kita, anak – anak kita, adik-adik kita, tetangga atau anak yang diluar sana ketika kita melihat dirental games dan warnet – warnet asik bermain games. Anak – anak kita perhatikan terlalu larut dan berlebihan dalam bermain. Habis pulang sekolah biasanya bermain games diwarnet atau dirental PS. Waktu belajar anak dan waktu mengerjakan tugas rumah hilang di telan alam maya, bahkan lupa makan dan mandi kalaupun makan mereka didapan komputer sambil bermain games. Apa lagi ketika hari libur sekolah yaitu hari minggu, anak seharian menghabiskan waktunya berhadapan dengan games. Dengan sebagaian kecil kasus yang di paparkan di atas, sudah selayaknya kita memperhatikan orang terdekat kita untuk mengawasinya agar dalam bermain tidak berlebihan. Anak seusia mereka seharusnya masih di bimbing lebih intens dan di arahkan ke hal – hal yang membantu mereka dalam perkembangan pola pikir dan tingkah laku. Tidak kalah juga pentingnya, peran pemilik penyewaan PS atau warnet – warnet yang menyediakan game online harus juga berfikir terhadap generasi masa depan bangsa ini, jangan hanya memikirkan keuntungan sesaat atau mengedepankan profit tetapi harus juga menegur mereka dan berfikir bahwa mereka adalah aset kita dan mereka harus belajar dan belajar. Keperihatinan terhadap anak – anak kecanduan games merupakan dasar kita untuk peduli terhadap masa depan mereka, oleh karena itu saatnya kita kembali lebih peduli dengan orang tersayang kita, arahakan mereka ke arah pemanfaatan IT yang benar dan mendorong dalam penambahan pengetahuan mereka. Saatnya kita sadar IT untuk kemajuan negeri. Oleh : Dedi Mahasiswa FISIPOL UNTAN 21/11/2012 21.32 WIB
di terbitkan di Pontianak Post, Rabu 12/12/2012

Sabtu, 17 November 2012

MENYOAL PARPOL DAN ARTIS

Membaca pemberitaan dikoran Pontianak Post tertanggal 15 dan 16 November 2012 serta pemberitaan di media elektronik tentang artis akan terjun kedunia politik sangat mengelitik hati penulis untuk memberikan tanggapan. Telah kita ketahui pasca reformasi 1998 kebebasan rakyat dalam dunia politik kian terbuka lebar. Semua kalangan dari berbagai latar belakang profesi, golongan, status sosial dan sebagainya berhak untuk menentukan sikap politik; memilih dan dipilih. Seiring waktu berjalan, tidak tertinggal kalangan artis yang bermodal keteranan dan pamor ikut andil masuk keranah politik. Sebagian besar artis yang berani terjun ke panggung politik, sukses menjadi orang nomor 1 atau no 2 di daerah tingkat kabupaten dan provinsi. Di dalam parleman ( DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI) artis juga tidak kalah bayaknya terpilih. Pergeseran kondisi dunia perpolitikan pada pra reformasi dan pasca reformasi sudah sangat berubah, dulu kalangan militer lebih dominan berkuasa dipanggung politik akan tetapi kondisi sekarang sudah mengarah ke kalangan artis. Buktinya banyak artis yang sudah menduduki jabatan politik, wacana yang berkembang dan terbaru sekarang ini yaitu posisi RI 1 tahun 2014 sudah di Incar kalangan artis. Bukti kongrit yang sekarang juga lagi dalam proses pertarungan politik antar artis di pangung politk terdapat di provinsi Jawa Barat, dimana dari 4 pasang calon Gubernur dan wakil Gubernur di setiap pasangan calon ada sosok artis masuk bursa pesta demokrasi tersebut. Proses rekrutmen seorang artis ataupun masyarakat pada umumnya untuk menjadi kepala daerah atau anggota dewan tentunya melalui PARPOL karena begitulah sistem politik kita dan hal tersebut juga sudah di amanatkan dalalam undang – undang. Kekuasaan penuh dan secara mutlak terletak di PARPOL dalam menentukan calon kepala daerah atau anggota dewan walaupun di PILKADA calon kepala daerah bisa melalui calon independen. Ada pertanyaan yang besar dan setengah menggugat yang terlintas di benak kita berkaitan dunia politik dan dunia artis. Apakah memang benar dan tepat bahwa partai sebagai wadah melahirkan kepala daerah atau anggota dewan yang sungguh memperjuangkan kepentingan rakyat. Mengapa penulis bertanya demikian, dikarenakan penulis sanksi bahwa partai politik hanya lebih mengutamakan kekuasaan dan kepentingan partainya dengan mengusungkan artis yang bermodal pamor, ketenaran dan sensasi tersebut. Di sisi lain penulis bukan meragukan juga secara menyeluruh kemampuan, elektibilitas, integritas dan kepemimpinan artis. Penulis berpendapat bahwa bukan kah alangkah baiknya PARPOL lebih mengutamakan kader partainya untuk diusung sebagai calon karena proses kaderisasi dan pembelajaran organisasi jelas jalurnya sedangkan artis harus menyesuaikan dulu dengan dinamika dan sistim politik yang berlaku. Jangan sampai Parpol mengedepankan pragmatisme dalam menentukan calon. Seorang artis juga harus berpikir global dan lebih mengukur diri walaupun hak terbuka lebar untuknya. Memimpin suatu jabatan dengan power yang ada bukan hanya semata untuk duduk dan berkuasa akan tetapi jauh dari itu yaitu memperjuangkan kepentingan rakyatnya. Hidup mahasiswa dan hidup rakyat. Oleh : Dedi Mahasiswa Fisipol UNTAN di terbitkan Di Pontianak Post,01 Desember 2012 Kolom Hallo Publik

Rabu, 14 November 2012

ADA APA DENGAN TAHUN HIJRIYAH??

Tahun Hijriyah merupakan hitungan waktu yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M. Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran Matahari. Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian kita bersama berkaitan fenomena persoalan tahun Hijriyah di Indonesia pada umumnya dan secara khusus kalau kita mau jujur terdapat juga di dalam diri kita sendiri. Sudah menjdadi rahasia publik, di Indonesia yang notabone penduduknya mayoritas muslim ( Islam) sebagian besar masih kurang tahu atau mengenal tahun Hijriyah itu sendiri. Sedangkan tahun Hijriyah itu sangat penting bagi orang Islam dalam hal menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Lebih sangat disayangkan lagi nama bulan – bulan dalam 1 tahun Hijriyah sebagian besar di dalam masyarakat tidak hafal bahkan hanya tahu beberapa bulan saja yang tahu, seperti bulan ramadahan saja dan lainya. Belum lagi jika kita lihat sebagain contoh pada pengunaan tanggal, bulan dan tahun Hijriyah untuk kelahiran seorang anak, maka hanya sedikit saja orang tua yang menuliskan waktu kelahiran anaknya mengunakan tahun Hijriyah. Sebagian besar orang tua lebih sering menggunakan tahun Masehi. Fenomena di dalam tahun Hijriah yang sangat mencenggangkan kita juga yaitu dalam hal perayaan tahun Hijriyah di bandingkan tahun Masehi. Di tahun masehi pesta kembang api dan eufo ria menanti pergantian tahun dan menyambut harapan baru ditahun baru kian dirasakan dan sangat meriah. Banyak persiapan dan rencana yang akan dilakukan. Sedangkan di tahun Hijriyah kembali lagi sebagian besar jagankan untuk perayaan (tentunya perayaan dalam masih batas syariat Islam) kapan pergantian tahun baru Hijriyah tepatnya 1 Muharram bayak yang belum tahu. Untung saja di kalendar Masehi jika bertepatan 1 Muharram, maka akan ada tanggal “merah” atau libur nasional, sehingga dengan ada libur tersebut mengenai 1 muharram atau pergantian tahun Hijriah menjadi tahu. Sekali lagi, belum lagi menyoal makna hijriah, sejarah tahun hijriah, makna bulan – bulan di tahun Hijriah tersebut, peristiwa – perestiwa penting di tahun hijriah dan masih banyak lagi lainya. Hal di atas sudah layaknya dan menjadi renungan bersama dan tentunya menjadi refleksi diri mengenai tahun hijriah itu sendiri dan apa yang akan kita lakukan kedepan di dalam tahun hijriah ini, jangan sampai tahun hijriah hanya sebatas nama. Semoga di tahun kemarin menjadi pelajaran dan tahun depan menjadi harapan yang akan kita wujudkan. Selamat tahun Baru Islam, 1 Muharram 1434 Hijriah. Dedi ( Mahasiswa FISIPOL UNTAN dan mantan ketua Umum HMI Komisariat Fisipol Untan ) DI TERBITKAN DI PONTIANAK POST, 15 NOVEMBER 2012

TIDAK ADA UANG KEMBALIAN DI SPBU

Di Setiap kali saya mengisi premium di SPBU dan bahkan orang lain seprtinya juga sama mengalami apa yang saya rasakan yaitu tidak menerima uang kembalian yang semestinya. Uang “kembalian” di sini bukan arti tidak mengembalikan secara menyeluruh atau tdiak sama sekali akan tetapi uang yang di “pas” kan oleh petugas SPBU. Sebagai contoh jika di mesin hitungan harga pembelian premium yang saya harus dibayar Rp. 9.700 dan uang yang saya berikan kepada petugas SPBU Rp 10.000 maka uang Rp. 300 tidak di kembalikan. Bagi saya walaupun Rp 300 itu kecil akan tetapi jika ada 100 orang setiap hari membeli premium dan tidak ada uang kembalianya maka sadar tidak sadar ada Rp. 30.000 uang konsumen yang tidak dikembalikan. Hal tersebut tentunya merugikan pembeli dan saya pikir solusi kongkritnya yaitu meminta pihak SPBU menyiapakan uang receh karena sekecil apa pun itu adalah hak pembeli dan uang pembeli tersebut harus dikembalikan. Terima kasih OLEH : DEDI ( Mahasiswa S1 Fisipol Untan) DI TERBITKAN DI PONTIANAK POST, 14 NOVEMBER 2012

RUSAKNYA JALAN DAYA NASIONAL

Kondisi jalan daya nasioanal ( dari S2 Fisipol Untan- Mesjid Muthadin Untan) rusak berat. Intensitas arus kendaraan bermotor yang melewatinya sangt tinggi, sehingga tidak menutup kemungkinan dengan kondisi terebut berpotensi besar terhadap penyebab terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu kepada intansi atau dinas terkait segera lebih mengutamakan perbaikan jalan daya nasional tersebut agar pengendara terjamin kesalamatanya. Jangan sampai sudah terjadi korban baru melakukan perbaikan, bukankah tindakan prepentif lebih baiak daripada perbaikan setelah memakan korban. OLEH : DEDI ( Mahasiswa S1 Fisipol Untan) DI TERBITKAN DI PONTIANAK POST, 13 NOVEMBER 2012

KORUPSI DAN NASIONALISME

Istilah korupsi tidak asing lagi ditelinga kita. Kata tersebut sudah menjadi konsumsi publik dan buah bibir dari kalagan pejabat hingga masyarakat kalangan bawah karena hampir setiap hari di media masa baik media masa cetak dan elektronik pembahasan korupsi selalu hadir. Pertanyaan sederhana dari dari fenomna tersebut adalah ada apa dengan negara kita ini, memang sudah bobroknyakah moral manusia Indonesia yang dikatakan negara yang mayoritas masyarakataya Berketuhanan Yang Maha Esa atau sistem pemerintahan yang salah. Terlepas dari Upaya pencgahan dan pemeberantas korupsi oleh negara , hal tersebut tidak akan efektif tampa kesadaran nasionalisme masyarakat maupun pemerintah. Hati nurani dan paham nasionalisme pejabat sebagai penyumbang koruptor terbanyak hilang entah kemana demi kekayaan pribadi. Perjuangan funding Father terdahulu di anggap dogeng belaka sebagai pengantar tidur malam. Sejuta efek domino korupsi memutuskan syaraf – syaraf kehidupan bermsyarakat dan bernegara. Kebanggaan menjadi warga negara Indonesia kian memudar, hal ini lagi – lagi karena korupsi. Korupsi juga melahirkan generasi yang pesimis terhadap negara. Kepercayaan terhadap pelaksanaan visi dan misi pemerintah hanya di anggap sebatas janji belaka. Jika negara ini ingin tidak hancur secara perlahan maka nasionalisme harga mati untuk di tegakan. Korupsi dari semua lini bersama – sama harus di musnahakan. Harapan dan peluang untuk Indonesia maju serta sejahtera masih ada dan terbuka lebar di masa depan, sekarang tinggal manusia indonesianya saja mau atau tidak bersama mengalang kekuatan, berkomitmen maju bersama, mandiri dalam bernegara,berdaulat di tanah air sendiri dan di segani negara luar. Berantas korupsi untuk kemajuan negeri. OLEH : DEDI MAHASISWA FISOPOL UNTAN DITERBITKAN DI PONTIANAK POST KOLOM HALLO PUBLIK, 10 NOVEMBER 2012

Jumat, 09 November 2012

NILAI – NILAI KEPAHLAWANAN YANG TERLUPAKAN

Negara ini terlahir bukan begitu saja tersendirinya dan bukan pula hasil pemberian dari negara lain kemudian mereka mengakuai negara kita ada. Sungguh bayak derita yang tak tertanggungkan untuk melahirkan bangsa yang bernama Indonesia. Sebelum lahir, sejak monopoli dagang oleh VOC abad 17 sampai abad 18; Cultuur Stetsel 1830 yang membawa penindasan dan perbudakan untuk melaksanakan tanam paksa mengantarkan rakyat ini semangkin bodoh dan miskin; percpecahan dan pertikain antar sesama anak bangsa kiat bergolak dengan politik devide of impere penjajah saat itu kian genjar. Semua rentetan penderitaan yang dialami , kesengsaraan di negeri sendiri,dan penjajahan yang tidak berprikemanusian di gaungkan dan dilaksanakan untuk dilawan oleh sosok – sosok orang hebat yang kita kenal sekarang pahlawan. Dengan bermodal keberanian, rela berkorabn jiwa dan raga pahlwan, kala itu mereka maju bersama dengan senjata apa adanya menobrak penjajahan . Semgat patriotisme, keyakinan dan harapan untuk negara ini kian besar untuk di wujudkan dan al hasil sekarang kita bisa menikmati buah dari perjuangan mereka yaitu berada dinegara di alam kemerdekaan. Jika kita bandingkan peristiwa sejarah perjuagan pahlawan terdahulu dan realita kondisi dan nasib bangsa kita ini, apakah harapan perjuagan dari pahlawan dan nilai – nilai perjuagannya para pahlawan sudah tercermin dalam berkehidupan berbagsa saat ini. Jawaban nya masih sangat menyedihkan dan memperhatinkan. Sejarah perjuagan pahlawan dan nilai – nilai perjuanganya pelan tapi pasti kian memudar. Istilah JASMERAH ( Jangan sekali – kali melupakan sejarah) yang di gemborkan sang proklamator Ir. Soekarnao hanya sebatas di moment s dan di acara ceromonial saja. Akan tetapi action dari nilai – nilai perjuagan tersebut masih mengalami kegalauan dan setangah hati untuk di wujudkan. Bagaimana tidak jika kita lihat, dahulu para pahlawan melindungi wilayah NKRI dengan jiwa raganya agar NKRI tetap ada dan sekarang pemerintah masih mentelantarkan khususnya daerah perbatasan atau yang dikenal teras NKRI. Perbatasan yang seharusnya pintu gerbang NKRI justu bagian tertinggal dari republik ini. Belum lagi persoalan oknum pemerintah yang cendrung menjajah di negeri sendri, korupsi masih meraja lela dan menjamur dengan sistimatis serta bergerak begitu cepat. Orang yang jujur dan berang terhadap korupsi justru dijebak dalam rekaya politik kotor. Penegakan hukum seperti pisau yang tumpul diatas tajam dibawah. Kesejahteraan rakyat terabaikan akan tetapi kesejahteraan oknum pejabat menjadi prioritas. Dan sejuta lagi masalah yang belum terselesaikan dan menjadin PR kita bersama. Tidak merasa malu dan berdosa kah kita dengan ini semua .Di mana letak jiwa kepahlawan yang tertanam dibenak kita sekarang ini. Untuk itu semua, mari kita jadikan nilai perjuagan pahlawan yang kian memudar kita cerahkan kembali. Sejarah perjuagan terdahulu di jadikan cermin untuk menatap masa depan yang baik. Merefleksikan diri setiap individu untuk melangkah lebaih baik dan membuktikan bahwa kita yakin dan mampu mewujudakn harapan pahlawan. Terima kasih pahlawanku, jasa mu akan selalu kami kenang sepanjag masa, jiwa patriot mu akan kami semaikan, harapan mu akan kami laksanakan. Selamat hari pahlawan. Oleh : Dedi DEWAN PERWAKILAN MAHSISWA (DPM) UNTAN DAN MAHASISWA FISIPOL UNTAN

Minggu, 04 November 2012

NEGARA NAN SUBUR PENGIMPOR BERAS

Membaca pemberitaan dikoran Pontianak Post tagggal 04 November 2012 tentang impor beras dari negara Vietnam dan India oleh pemerintahan Indonesia sangat mengecewakan. Sangat ironis rasanya negara yang dilimpahkan kekayaan dan kesuburan tanah dan potensi untuk menjadi lumbung beras harus mengimpor beras dari negara lain. Ada sebuah pertanyaan besar yang menganjal di benak kita semua, sebenaranya ada apa dengan negara kita ini, siapa sebenarnya yang salah. Bukan kah daerah yang subur dan luas serta sangat cocok untuk tanaman padi seharusnya berbanding lurus terhadap hasil yang melimpah ruah. Dan seharusnya juga justru Indonesialah yang mengimpor beras hingga kepelosok dunia. Untuk menjadi negara lumbung beras dunia bagi Indonesia itu juga tidak sagat mustahil ini dilakukan. Dengan kondisi Indonesia seperti ini sesui lah sudah dengan pepatah orang terdahulu yang mengatakan bahwa “ tikus mati di lumbung padi”. Tinggal di negara nan subur dan kaya raya dengan sumberdaya alamnya semestinya menjadi kebaggaan dan sumber kesejahteraan kita sebagai warga negara. Penulis menyanksi pemerintah tidak serius dalam hal ini, petani – petani kurang diberdayakan, kurang bimbingan dan penyuluhan. Pupuk sering langka dan itu sulit didapatakan. Penyaluran hasil panen tidak di fasilitasi dan harga beli dari petani sangat murah. Perbaikan dan penyelesaian terhadap sejuta persoalan dibidang pertanian sudah saatnya menjadi periorita oleh pemerintah. Mengimpor beras sebayak 300 Ton dari Vietnam dan masih wacana 100 Ton dari India tersebut merupakan solusi sifatnya sementara untuk memenuhi kebutuhan beras nasional . Seharusnya mulai dari sekarang pemerinthan Inodonesia memikirkan dan membuat kebijakan yang manfaatnya dan solusi yang jauh kedepan dan berkelanjutan. Pembinaan dan perberdayaan petani serta subsidi terhadap kebutuhan petani seperti bibit, pupuk dan perlengkapn dan peralatan pertanian harus ditunjang. Apakan Indonesia akan menjadi lumbung beras dunia? Jawabanyanya adalah tinggal keseriusan pemerintah dengan kebijakanya dan masyarakat bekerja keras untuk mengejarnya. Oleh : Dedi ( Mahasiswa Fisipol UNTAN) Di terbitkan oleh Pontianak Post kolom hallo publik Selasa, 06 November 2012

Kamis, 01 November 2012

KORUPSI DAN NASIONALISME

Istilah korupsi tidak asing lagi ditelinga kita. Kata tersebut sudah menjadi konsumsi publik dan buah bibir dari kalagan pejabat hingga masyarakat kalangan bawah karena hampir setiap hari di media masa baik media masa cetak dan elektronik pembahasan korupsi selalu hadir. Pertanyaan sederhana dari dari fenomna tersebut adalah ada apa dengan negara kita ini, memang sudah bobroknyakah moral manusia Indonesia yang dikatakan negara yang mayoritas masyarakataya Berketuhanan Yang Maha Esa atau sistem pemerintahan yang salah. Terlepas dari Upaya pencgahan dan pemeberantas korupsi oleh negara , hal tersebut tidak akan efektif tampa kesadaran nasionalisme masyarakat maupun pemerintah. Hati nurani dan paham nasionalisme pejabat sebagai penyumbang koruptor terbanyak hilang entah kemana demi kekayaan pribadi. Perjuangan funding Father terdahulu di anggap dogeng belaka sebagai pengantar tidur malam. Sejuta efek domino korupsi memutuskan syaraf – syaraf kehidupan bermsyarakat dan bernegara. Kebanggaan menjadi warga negara Indonesia kian memudar, hal ini lagi – lagi karena korupsi. Korupsi juga melahirkan generasi yang pesimis terhadap negara. Kepercayaan terhadap pelaksanaan visi dan misi pemerintah hanya di anggap sebatas janji belaka. Jika negara ini ingin tidak hancur secara perlahan maka nasionalisme harga mati untuk di tegakan. Korupsi dari semua lini bersama – sama harus di musnahakan. Harapan dan peluang untuk Indonesia maju serta sejahtera masih ada dan terbuka lebar di masa depan, sekarang tinggal manusia indonesianya saja mau atau tidak bersama mengalang kekuatan, berkomitmen maju bersama, mandiri dalam bernegara,berdaulat di tanah air sendiri dan di segani negara luar. Berantas korupsi untuk kemajuan negeri. di Terbitkan di Pontianak Post Sabtu, 10 November 2012