Jumat, 19 September 2014

¤ Pangkas Rambut Clasc 72 * Omzet Perbulan Rp 18.750.000

Berawal dari coba-coba, Kelana 
pria kelahiran Pontianak, 11 Desember 1972 memutuskan untuk 
menjadi pemangkas rambut. Sejak 1999 ia merintis dan menekuni  usaha pangkas rambut hingga sekarang.

Sebelum menjadi pemangkas rambut ia pernah menjadi buruh kasar di pelabuhan Seghi Pontianak. Selain itu ia juga pernah menjadi pekerja bagunan. Meski bekerja keras Kelana yang saat itu masih membujang hasil kerja yang ia dapat tidak sebanding dengan tenaga ia keluarkan. Sanak keluaraga yang sebagain besar pemangkas rambut terutama pamannya sangat iba dengan dia. Ia menyarankan Kelan untuk bekerja sebagai pangkas rambut saja. Saran pamanya ia terima dengan niat coba-coba terdahulu. Seiring waktu Kelana akhrinya tertarik dan jatuh hati terhadap pekerjaan yang sedang ia tekuni. Meskipun memulai usaha dan membuka usaha pangkas rambut ia selalu grogi untu memotong rambut pelangan. 

Lama kelamaan akhirnya terbiasa. Selain itu agar tidak takut ia berlantih mengunting anak kecil di lingkungan rumahnya.
"Dulu awal mangkas rambut tu saya cari anak kecil di sekitar rumah. Biasa lagi latihan ada yang habis palak budak tu entah model ape jak yg kubuat tu. Untong jak ade keluarge yang pandai perbaiki," kata suami dari Susmyati.

Dari dulu hingga sekarang sudah tiga tempat usaha pangkas rambutnya dan dengan berbeda nama.  Pertama di Kapuas Indah dengan nama Kapuas, kedua di jalan penjara dengan nama pangkas rambut surya dan yang terakhir  K. H Akmad Dahlan dengan nama pangkas rambut Clasic  72.

Modal pertama kali membuka pangkas rambut adalah kursi kaca, cliver, gunting, pisau cukur, bedak, alat semprotan dan minyak pikaris. Lantaran tidak memiliki modal yang besar ia harus menyewa tempat dengan syarat bagi hasil dengan pemilik kios. 

Dari pertama  hingga  ke tempat sekarang ia tidak sepi dari pelanggan. Untuk saat ini, pengunjung dipangkas rambutnya rata - rata perhari sekitar 25 orang. Untuk biaya pangas rambut ia mengakui agak mahal yaitu pangkas rambut tarifnya untuk dewasa Rp 25.000, anak-anak Rp. 15.000, cukur muka 10 000 dan rias Rp 10 000.
Dengan demikian omzet perhari mencapai Rp 625. OOO dan perbulan mencapai Rp 18.750.000 dengan asumsi dikerjakan 3 kariyawan termasu Kelana.

Meski mahal pangkas rambutnya masih menjadi primadona pelanggannya. Selain tempat yang memilik AC agar pelangganya nyaman saat dipangkas ia memiliki cara tersendiri agar pelangganya setia. 
Sebelum memangkas rambutorang ia
memperhatikan bentuk muka dan jenis rambutnya serta sesui dengan model yang diinginkan . Dengan hal itu orang yang dipangkas meras puas ketika melihat hasilnya. Selain itu setiap kali ia memegang kepala orang ia meminta izin terlebih dahulu. "Memegang dengan pelan-pelan dan lembut, dipijit setelah pangkas dan mengajak ngobrol atau bercanda itu juga faktor orang asik dengan kita," kata Kelana.


Apa yang diraih Kelana dari dulu hingga kini tentu tidak terlepas dari liku -liku masalah. Masalah mencari tempat saja merupakan masalah yang sangat sulit baginya. Selain mencari tempat strategi juga memperhatikan kantongnya. Selain itu usaha memangkas gunting juga harus stanbay ditemapat pangkas. Pasalnya ketika orang ingin memangkas rambutnya dan kita jarang buka makan pelan tapi pasti 
pelanggan akan pergi. Kebosanan dan rutinitas setiap harus ia lawan. Dengan semnagakt yang tinggi dan belajar terus menikmati pekerjaan hingga kini sudah 20 tahun ia bertahan menjalankan rutinitasnya.(dedi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar