Siapa sangka bermodal komputer dan printer bekas menghasilkan uang. M. Ilham pria
kelahiran Pontianak, 22 Agustus 1980 merintis usha percetakan bermodal keyakinan dan perlengkapan seadanya kini memiliki omzet ratusan juta dari usahanya.
Alumni Fakultas Tekni Untan ini sejak Kuliah semester 2 sudah mulai bekerja sebagai Desain Graphis di salah satu percetakan terbesar di Pontianak tahun 1999.
Pada saat itu, untuk mencari tenaga terampil di bidang desain graphis sangatlah susah dikarenakan pada saat itu juga belum adanya sekolah atau lembaga yang menyediakan kursus desain graphis. Bisa dikatakan ia mengenal desain graphis tanpa sengaja dan terpaksa karena jika tidak menguasai desain graphis akan diberhentikan.
Karena tekun dan giat akhirnya bertahan sampai 4 tahun dengan posisi terakhir sebagai koordinator desain. Itupun berhenti dikarenakan harus fokus di skripsi. Setelah menyelesaikan S1 selama 6 tahun, suami dari Nurul Hidayah dikirim orang tuanya ke Kuala Lumpur untuk melanjutkan S2 di sana. Namun, ia hanya bertahan 2 minggu saja dikarenakan pada hari ke 5 mendapat petunjuk yaitu kenapa kuliah jauh- jauh dan tinggi-tinggi ujung-ujungnya juga harus kembali ke belakang meja.
Akhirnya dengan Percaya Diri pulang ke tanah air dan menghadap orang tua dan bisa ditebak orang tua marah besar. Tidak ditegur dan bahkan dianggap tidak ada. "Sungguh sangat sulit bagi saya pada saat itu. Dikarenakan orang tua mendidik anak cukup tegas. Sehingga akhirnya membatinkan diri sendiri dan ingin membuktikan kepada orang tua bahwa tanpa S2 saya bisa berhasi," Kata Ilham.
Akhirnya dengan modal 1 unit komputer bekas dan printer bekas serta selembar spanduk dari kain (itupun hutang dengan teman) memulai usaha jasa pengetikan dan desain graphis dengan nama DEEPOSITIVE Percetakan dan Advertising.
Pada saat memulai usaha pada bulan ke 2 hasilnya cukup lumayan yaitu tidak ada satu pun yang datang."Kenangan yg berbekas pada saat itu adalah ada seorang PNS datang minta ketikan 2 lembar A4 dan minta diprint, akhirnya pada bulan ke 2 saya mendapat omzet yg pertama Rp 2000,-. Setelah orangnya pergi saya langsung sujud syukur saking terharunya," ujarnya.
Setelah itu ia berpikir panjang dan merenung kenapa tempatnya sepi, semenjak itu juga ia berpikir bagaimana menjadi gula supaya semut-semut bisa pada berdatangan.
Pemikiran panjang dan kemuan serta membagun jaringan di mana-man akhirnya berkembang sampai sekarang dan memiliki omzet ratusan juta rupiah perbulan.
Ia juga menjadi vendor beberapa bank BUMN, Bank Swasta serta beberapa coorporate nasional.
Seiring perkembangan tekhnologi dan ilmu tentang desain grafis serta maraknya kompetitor di bidang percetakan tidak membuat M. Ilham kehilangan akal untuk menjadi tetap eksist dan omzetnya meninggkat. Ia beserta 10 kariyawanya terus memacu untuk meningkatakn kualitas dan pelayanan kepada pelangga. Dari harga sangat variatif dan kualitas serta produk yang ditawarkan, Ilham masih mendapat tempat yang tinggi bagi pelangganya.
Adapun produk andalanya meliputi pembuatan spanduk, percetakan buku, majalah, pin, mug, neon box, billboard, event organijizer dan lain-lain. (dedi)
kelahiran Pontianak, 22 Agustus 1980 merintis usha percetakan bermodal keyakinan dan perlengkapan seadanya kini memiliki omzet ratusan juta dari usahanya.
Alumni Fakultas Tekni Untan ini sejak Kuliah semester 2 sudah mulai bekerja sebagai Desain Graphis di salah satu percetakan terbesar di Pontianak tahun 1999.
Pada saat itu, untuk mencari tenaga terampil di bidang desain graphis sangatlah susah dikarenakan pada saat itu juga belum adanya sekolah atau lembaga yang menyediakan kursus desain graphis. Bisa dikatakan ia mengenal desain graphis tanpa sengaja dan terpaksa karena jika tidak menguasai desain graphis akan diberhentikan.
Karena tekun dan giat akhirnya bertahan sampai 4 tahun dengan posisi terakhir sebagai koordinator desain. Itupun berhenti dikarenakan harus fokus di skripsi. Setelah menyelesaikan S1 selama 6 tahun, suami dari Nurul Hidayah dikirim orang tuanya ke Kuala Lumpur untuk melanjutkan S2 di sana. Namun, ia hanya bertahan 2 minggu saja dikarenakan pada hari ke 5 mendapat petunjuk yaitu kenapa kuliah jauh- jauh dan tinggi-tinggi ujung-ujungnya juga harus kembali ke belakang meja.
Akhirnya dengan Percaya Diri pulang ke tanah air dan menghadap orang tua dan bisa ditebak orang tua marah besar. Tidak ditegur dan bahkan dianggap tidak ada. "Sungguh sangat sulit bagi saya pada saat itu. Dikarenakan orang tua mendidik anak cukup tegas. Sehingga akhirnya membatinkan diri sendiri dan ingin membuktikan kepada orang tua bahwa tanpa S2 saya bisa berhasi," Kata Ilham.
Akhirnya dengan modal 1 unit komputer bekas dan printer bekas serta selembar spanduk dari kain (itupun hutang dengan teman) memulai usaha jasa pengetikan dan desain graphis dengan nama DEEPOSITIVE Percetakan dan Advertising.
Pada saat memulai usaha pada bulan ke 2 hasilnya cukup lumayan yaitu tidak ada satu pun yang datang."Kenangan yg berbekas pada saat itu adalah ada seorang PNS datang minta ketikan 2 lembar A4 dan minta diprint, akhirnya pada bulan ke 2 saya mendapat omzet yg pertama Rp 2000,-. Setelah orangnya pergi saya langsung sujud syukur saking terharunya," ujarnya.
Setelah itu ia berpikir panjang dan merenung kenapa tempatnya sepi, semenjak itu juga ia berpikir bagaimana menjadi gula supaya semut-semut bisa pada berdatangan.
Pemikiran panjang dan kemuan serta membagun jaringan di mana-man akhirnya berkembang sampai sekarang dan memiliki omzet ratusan juta rupiah perbulan.
Ia juga menjadi vendor beberapa bank BUMN, Bank Swasta serta beberapa coorporate nasional.
Seiring perkembangan tekhnologi dan ilmu tentang desain grafis serta maraknya kompetitor di bidang percetakan tidak membuat M. Ilham kehilangan akal untuk menjadi tetap eksist dan omzetnya meninggkat. Ia beserta 10 kariyawanya terus memacu untuk meningkatakn kualitas dan pelayanan kepada pelangga. Dari harga sangat variatif dan kualitas serta produk yang ditawarkan, Ilham masih mendapat tempat yang tinggi bagi pelangganya.
Adapun produk andalanya meliputi pembuatan spanduk, percetakan buku, majalah, pin, mug, neon box, billboard, event organijizer dan lain-lain. (dedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar