Senin, 26 April 2010


TUGAS INDIVIDU
“Hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas”
Disusun Oleh :DEDI
NIM : E0117024
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
P O N T I A N A K
2 0 1 0


BAB. I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah

Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat adalah lembaga pemerintahan yang mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana daerah bidang pemerintahan di tingkat Kecamatan yang berhubungan dengan usaha peningkatan pelayanan masyarakat.. Didalam perjalananya, Kecamatan kecamatn Sejangkung a telah menunjukkan kemandiriannya dengan kemajuan dan peningkatan pembangunan seiring dengan agenda pembangunan nasional, baik dalam pertumbuhan ekonomi, sosial kemasyarakatan maupun dalam pelayanan kehidupan masyarakat. Disisi lain penerapan pembangunan tersebut juga mengandung risiko yang memerlukan perhatian, antara lain penurunan produktifitas pelayanan masyarakat, sebagai akibat cara kerja aparatur atau pegawai Pemerintah Kecamatan Sejangkung melayani masyarakat.
Dengan kata lain pelayanan masyarakat perlu ditingkatkan bukan saja melalui perbaikan sistem prosedur yang digunakan, tetapi juga yang lebih penting lagi adalah dengan meningkatkan motivasi kerja pegawai instansi pemerintah kecamatan Sejangkung itu sendiri. Oleh sebab itu setiap pimpinan
harus mampu memanfaatkan sumber daya manusia, dalam hal ini adalah para pegawai dalam meningkatkan pelayanan masyarakat. Agar supaya pegawai dapat lebih efektif dalam melakukan tugasnya, maka pimpinan harus memahami situasi dalam organisasi atau instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas. khusunya. Dengan demikian setiap pimpinan perlu mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai. Salah satu faktor yang yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai adalah faktor pimpinan yang dalam hal ini menyangkut gaya kepemimpinan.

1. 2. MASALAH

1. 2. 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas yaitu penurunan produktifitas pelayanan masyarakat sebagai akibat cara kerja aparatur atau pegawai pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas, maka pokok permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini berkaitan dengan motivasi pegawai instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. Secara lebih rinci, pernyataan yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas ?
2. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada instansi Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas ?

1. 2. 2. Pembatasan Masalah

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seorang pekerja/ pegawai menurut A. Mintorogo dan Sedarmayanti ( 1992 ) faktor tersebut antara lain: pimpinan, rekan sekerja, sarana fisik, kebijaksanaan dan peraturan organisasi, kompensasi/ imbalan jasa uang dan atau non uang serta jenis pekerjaan dan tantangan. Dengan melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai sebagaimana tersebut diatas, maka dalam penelitian ini dibatasi hanya pada faktor pimpinan terutama mengenai gaya kepemimpinan . Untuk itu penelitian dilakukan di instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas.

1. 2. 3. Perumusan Masalah

Gaya kepemimpinan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi motivasi kerja pegawai. Dengan demikian faktor gaya kepemimpinan berhubungan dengan motivasi kerja pegawai instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas. Berdasarkan uraian diatas dapatlah dirumuskan masalahnya sebagai berikut:



1. Bagaimana hubungan antara faktor gaya kepemimpinan dengan motivasi
pegawai pada instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas?
2. Bagaimana hubungan antara situasi kepemimpinan dengan motivasi kerja
pegawai pada instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas?

1. 3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah yang dikemukakan, penelitian ini secara umum ingin melihat hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada instansi Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas.

1. 4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk dapat menyangkutkan motivasi kerja pegawai pada instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas
2. Sebagai bahan masukan atau bahan bagi penelitian yang serupa atau penelitian yang lebih luas sifatnya

1. 5. Hipotesis
Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Motivasi kerja pegawai instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas lebih tinggi setelah diberlakukannya kebijakan-kebijakan oleh Kepala Pemerintah kecamatan dibandingkan dengan sebelumnya.
2. Ada pengaruh signifikan faktor Gaya kepeimipinan terhadap motivasi kerja
pagawai pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas



1. 6. Metodologi Penelitian

1. 6. 1. Variabel variabel Yang di Teliti

Adapun variabel variabel yang diteliti dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Variabel Bebas ( Independent Variable )
Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas ( Independent Variable ) adalah gaya kepemimpinan yang dalam hal ini dilambangkan dengan X1
2. Variabel Terikat ( Dependent Variable )
Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi kerja pegawai yang dilambangkan dengan variabel Y

1. 6. 2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan semua karakter yang mungkin dari obyek yang lengkap dan jelas yang ingin diteliti. Sehingga sasaran yang akan menjadi obyek penelitian ini merupakan keseluruhan karakteristik yang ada dalam instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono; 2005), sehingga sample merupakan bagian dari populasi yang terpilih dan dimaksudkan untuk dapat mewakili populasi penelitian.

1. 6. 3. Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini yang menitikbertakan pada gaya serta situasi kepemipinan pengaruhnya terhadap motivasi kerja pegawai pada instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas, maka penulis mendapatkan data baik dari instansi terkait maupun diluar instansi tersebut.

1.6.4.Pengumpulan Data Langsung

a. Observasi ( pengamatan/ questioner ), yaitu dengan cara pengumpulan data diperoleh langsung dari perusahaan atau objek yang diteliti.
b. Wawancara/ interview, yaitu mengadakan wawancara secara langsung dengan pihak perusahaan.

1. 6. 5. Pengumpulan Data Tidak Langsung

Merupakan pengumpulan data pendukung yang diperoleh dari lapranlaporan dari instansi pemerintah Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas dan dengan mempelajari literatur pelengkap berupa buku, jurnal atau dan edisi situs website yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.tersebut diatas.

1. 6. 6. Tekhnik Pengolahan Data

1. 6. 6. 1 Analisis Kuantitatif
Dengan analisa kuantitatif ini dapat dibuktikan ada atau tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai atau sejauh mana pengaruh situasi kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai. Adapun analisa kuantitatif yang digunakan terdiri atas:

1. 6. 6. 1. 1 Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal satu variabel independen (gaya kepemimpinan) dengan satu variabel dependen (motivasi kerja pegawai). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:
Y=a+bX
Dimana:
Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y bila X= 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b(+) maka naik, dan jika (-) maka terjadi penurunan. Rumus yang digunakan untuk mencari a (nilai konstanta) dan nilai (koefisien korelasi) adalah sebagai berikut (Supranto, 1987: 219):

b = ( ) ( )( )
( ) ( )2 ) 2 ΣΧ − ΣΧ
ΣΥ ΣΧ − ΣΧΥ
n
n
a = x b Y −
dimana:
y = n Y / ∑(nilai rata rata variabel Y)
x = n X / ∑(nilai rata rata variabel X)
1. 6. 4. 3. Analisis Koefisien Korelasi
Yaitu uji yang menentukan derajat atau kekuatan korelasi antara motivasi kerja(Y) dengan gaya kepemimpinan (X). Kegunaannya untuk menentukan apakah suatu hipotesa dapat diterima atau tidak. Adapun hasil nilai perhitungan itu cukup berarti atau dapat diperoleh dengan jalan mengadakan uji kebenaran dengan nol
hipotesa dan alternatif Hipotesa.


1. 6. 6.2 . Perhitungan Nilai Koefisien Determinasi

Untuk mengukur seberapa besar bvariabel variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka digunakan koefisien determinasi (R2). Koefisien ini menunjukkan proporsi variabilitas total pada variabel dependen yang dijelaskan oleh model regreso. Nilai R2 berada pada interval 0 ≤ R2 ≤ 1. Secara logika dapat diketahui bahwa makin baik estimasi model dalam menggambarkan data, maka makin dekat nilai R ke nilai 1 (satu). Nilai R dapat diperoleh dengan rumus:
R2 = (r)2 X 100%
Dimana:
R2 = Koefisien determinasi
R = Koefisien korelasi
1. 6. 4. 5. Uji Hipotesis Dengan t- test

Uji hipotesis dengan t-test digunakan untuk mengetahui apakah variable independen memiliki pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel dependen secara untuk setiap variabel. Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai thitung adalah sebagai berikut:
Rumus Uji Signifikansi (Uji t)
t = ( ) ( ) 2 1 2 − − n ρ ρ
Keterangan:
t = Signifikansi korelasi
ρ = Koefisien korelasi
n = Jumlah Responden
Setelah didapatkan nilai t-hitung melalui rumus diatas, maka untuk
menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut:
i. Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak (ada hubungan yang
signifikan)
ii. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima (tidak ada hubungan
yang signifikan)

Untuk mengetahui t-tabel digunakan ketentuan n-2 pada level of significance ( α) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau taraf keyakinan 95% atau 0,95. Jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5% berarti variable tersebut tidak signifikan.

1. 6. 7 Deskripsi Kuantitatif

Analisa diskriptif kuantitatif yaitu teknis analisis yang pada dasarnya menggunkan penjelasan-penjelasan serta gambaran umum penjelasan koefisien korelasi yang bersimbol r mempunyai batasan = - 1 < r < 1. artinya bila r = 1, hubungan X dan Y sempurna serta positif atau mendekati 1 hubungan X dan Y sangat erat dan positif. Bila r = - 1 hubungan X dan Y sangat erat dan negetif. Bila r = 0 hubungan X dan Y tidak ada hubungan.
1. 6. .8. Kerangka Analisis
Penerapan sistem gaya kepemimpinan adalah merupakan suatu kebijakan yang mempunyai pengaruh terhadap tingkat motivasi kerja pegawai pada instansi pemerintah Kecamatan Sukmajaya Kota Depok sehingga kinerja dan produktivitas pegawai juga berpengaruh signifikan.

1. 7. Sistematika Skripsi
Untuk memperhatikan memudahkan pemahaman keseluruhan tulisan, maka dalam penulisan ini penulis membagi dan menyusun sistematika skripsi sebagai berikut:
BAB. I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang pemilihan judul pokok masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, kegunaan penelitian dan metodologi penelitian. Inti pada bab ini adalah menguraikan permasalahan dan pokok-pokok pembahasan sehingga dapat diketahui masalah yang ingin disampaikan dalam tulisan ini.
BAB. II LANDASAN TEORI
Menguraikan landasan teori yang akan mendukung dan berhubungan dengan teori atau gaya kepemimpinan dan motivasi yang akan dijadikan dasar serta perbandingan dalam pemecahan masalah. Bab ini berisikan tentang pengertian kepemimpinan, arti kepemimpinan bagi organisasi/ instansi, pengertian manajemen sumber daya manusia, pengertian motivasi, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja, analisa regresi dan korelasi.
BAB III. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang berbagai informasi mengenai gambaran umum organisasi. Bab ini berisikan tentang profile singkat instansi, lokasi instansi, struktur organisasi, macam macam job deskripsi, jumlah pegawai, system operasional dan prosedur yang digunakan dalam menjalankan roda organisasi.
BAB IV. ANALISIS PEMBAHASAN DAN INTERPRETASI
Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian dan sekaligus membahas tentang kepemimpinan atau gaya kepemimpinan, analisa tentang motivasi dan segala hal yang terkait serta analisa regresi dan korelasi.
BAB V. PENUTUP
Bab ini menyimpulkan hasil-hasil dari penelitian maupun pembahasan dari bab sebelumnya serta saran-saran yang diberikan sehubungan dengan penelitian terhadap pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada instansi pemerintah Kecamatan sukmajaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar