Selasa, 20 Maret 2012

He was giving one the lie on my love part 2


Written by: Purple Lavender_21 Maret 2012, karya “ Ridha Rahmawati”

aku memikirkannya lagi, meski dari beberapa hari yang lalu aku sudah memaksa pikiranku untuk tak acuh, tapi ada suatu tanda tanya yang membuatku masih betah memikirkannya. Aku berbaring ditempat tidur, menatap langit-langit kamar. Menerawang, dan kemudian bertanya Apa alasanmu menghindar? Ah, pertanyaan itu lagi, terus terang aku mengharapkan satu pesan masuk diponselku dan itu dari dia. Tak ada pesan masuk darinya, untuk kesekian kali aku merasa kecewa. kuperiksa kotak pesan terkirim, hari ini sudah terhitung 5 pesan yang aku kirim untuknya dan tak satu pun dibalas. Apa dia sudah bosan membalas pesan-pesanku yang mungkin sudah dianggap tidak penting baginya. Dua praduga itu mendominasi pikiranku. Aku berusaha mengingat-ngingat ulang, apa mungkin ada perbuatan atau perkataanku yang telah melukainya. Aku mengingat-ingat kata-kata terakhir yang kuucapkan padanya. Kemudian aku teringat sebuah percakapanku terakhirku lewat sms dengan Mas satrio beberapa waktu yang lalu. Kubuka pesan-pesan yang mas satrio kirim terakhir kali:
“ap pndpt mas ttng cinta krna nfsu”. Tanyaku
“Kbnyakn Ank Muda Skrng Sprti Itu, Krn Mrka Pd Dsrnya Mncntai Psngnnya Bkn Dilandaskn Krna Allah, Tp Krna Ksenangn Dunia Semata_Sehngga Akhirnnya Mrka Tergelincir Ke Lmbah Mksiat”
“krna itu, kita hrus mncintai sseorang krna Allah, jgn krna nafsu dunia. Alngkah indhnya jka ada orng yang ingn mncintai kita krna Allah, bkn krna nafsu”
“Ya_Mncintai Seseorg Krna Allah Mrupakn Suatu Keharusn”
“ehmm..bgaimna kita tw klu mncintai se2org krn Allah, bkn krn nfsu?
“.. Agk Sulit Mndskripsikannya, Mnurut Mas, Itu Tergntung Pda Niat Kita Sndri_Ya Niatnya Untk Mncintai Se2org Krn Imannya.
“ap mas mncintaiku krn Allah?
“insyaAllah.. ad jalan kata maher zein..hehehe”
Rasanya tak ada yang salah dari perkataanku dalam percakapan terakhir itu. Sebelumnya dia tak pernah mengacuhkanku seperti ini, dia selalu membalas pesan-pesanku walau aku hanya kusapa selamat pagi. Lamunanku segera bubar ketika terdengar adzan ashar berkumandang dari mesjid dekat rumahku, segera aku bangkit dari tempat tidur, kuraih ponselku, lalu kuketik pesan untuknya, tulis pesan: ” udah adzan ashar, sholat dulu yuk”. Aku belum lupa mengingatkannya walau sekarang aku tenggah diacuhkan. Kuselipkan harap pada pesan itu, semoga setelah shalat ashar nanti dia akan membalas pesanku. bergegas untuk berwudhu, untuk kemudian menunaikan shalat.
.............................
Pesan diterima: “Asw2_Dek, Mas Minta Maaf Ya..”

itulah bunyi pesan yang kuterima darinya, lalu aku mulai merasakan jantungku berdetak lebih cepat. Inilah pesan yang kutunggu sejak 8 hari yang lalu.
Balas: “iya mas, minta mf untuk ap Apa? bgimna kbr mas skrng, knpa ngak bls sms adek, mas mrh ya sama adek?”.
Dia selalu meminta maaf terlebih dahulu kepadaku, walau kadang-kadang tidak jelas dia meminta maaf atas kesalahan apa. mungkin permintaan maaf kali ini adalah untuk kesalahan mengabaikan pesan.
Pesan diterima: “Mas Minta maaf Skali Lg_Mas Mrsa Udah Bnyk Brslah Sm Adek”.
Balas: “emang ap slh mas sm adek, rsnya mas ngak ada slh sm adek. mslh mas ngak bls sms itu udh ngk adk pkirkn, mungkn mas sdg sbuk, adk bs ngrti”
Pesan diterima:“Bkn Mslh Itu, Ad Beberpa Hal Yg Prlu Mas Bicrakan Sm Adk_Sblumny Mas Mnt maaf Krn Udh Mndiamkn Adk Selama Bbrpa Hari Ini”
Balas: “perlu ktmuan, mas?
pesan diterima: “Mas Tdk Siap Ktmu Adk, Mas Malu Krn Kslhan Mas Sm Adk_Mas Mngrim Sbuah E-MAIL k adk, Silakan Nnti Adk Cek”
aku semakin tak mengerti, rasanya hari ini mas satrio dingin sekali. Sebelumnya dia tidak pernah menolak untuk diajak bertemu, bahkan dia yang lebih sering mengajakku bertemu. Tiba-tiba saja aku merasa asing dengan mas satrio yang sebelumnya sangat kukenal.
Entah mengapa, sepertinya bayang-bayang mas satrio yang dulu melintas satu persatu dalam fikiranku. Aku kembali ke masa lalu, seolah-olah aku duduk dibawah pohon rimbun, dari kejauhan aku melihat seorang laki-laki dengan tubuh yang tegap namun raut wajahnya lembut itu perlahan menuju ke arahku, lalu ia duduk tepat didepanku. Wajahku tertunduk ketika itu, 3 menit kami saling diam, sebelum mas satrio mulai bicara
“maaf sebelumnya, ... mungkin terlalu lancang jika aku mengatakan tentang ketertarikanku pada mu, semampunya aku telah mencoba untuk mengacuhkannya, tapi aku merasa jika ini menjadi sebuah beban yang selalu menggangu fikiranku. Aku tak mengharap lebih, tapi jika kamu berkenan, izinkan aku mengenalmu lebih jauh”.
Aku terdiam, lalu aku merasakan sebuah perasaan yang asing saat itu. Aku tak bisa mengartikannya dengan jelas tentang perasaan itu. tapi aku mengerti satu hal, aku menerima perasaan itu berpihak pada sisi positif.
“kau tak perlu memberikan jawaban jika kamu tidak ingin, anggaplah ini Cuma penyampaian uneg-uneg yang akan membuatku lebih plong. Aku tidak akan memaksamu”
Sejenak kuberpikir, mungkin tak ada yang salah jika aku memberi mas satrio kesempatan untuk mengenalku, toh aku dan mas satrio sudah sama-sama dewasa, aku yakin jika aku bisa menjaga diri, pikirku didalam hati.
“jika mas memang memerlukan jawabanku, maka aku akan memberikannya. aku pikir jika tak salah untuk kita saling mengenal lebih dekat”
Aku bisa melihat guratan senyum mas satrio, aku akan anggap ini sebagai suatu hubungan “perkenalan” dengan niat yang baik. Untuk pertama kalinya, aku menerima seseorang untuk menjadi “teman istimewaku”. sebelumnya aku bertekad untuk tidak dulu menjalin hubungan special dengan teman laki-laki, dengan alasan karena aku takut tidak bisa menjaga perasaanku. Kemudian aku mengetahui tentang konsep mencintai, bukankah Allah tidak melarang jika kita mencintai seseorang karena Dia. kali ini aku mengizinkan mas satrio untuk mengenalku lebih jauh karena dia laki-laki baik, rajin shalat dan aku yakin dia punya pemahaman yang baik tentang agama. aku yakin bahwa kali ini aku jika nanti aku merasakan getaran cinta, aku tau jika aku mencintainya karena Allah.
Kebahagiaanku bukanlah semata karena sekarang ini aku sudah memiliki “teman istimewa”, tapi karena aku punya cerita rahasia. Sejak semester 5, diam-diam aku telah mengagumi mas satrio. Mungkin aku yang lebih dulu mengaguminya, dibanding dia mengagumiku. ketika itu mas satrio menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Mahisiswa universitas, dan aku kebetulan ditakdirkan untuk menjadi salah satu anggota. Jujur aku mengagumi perannya sebagai seorang “pemimpin” yang berwibawa, vokal, dan bertanggungjawab, dia juga merupakan sosok yang pemimpin yang sangat peduli terhadap kami sebagai “anak buahnya”. walaupun kami tak banyak bicara tentang hal selain dari “kepentingan tugas” dan dalam kegiatan rapat, namun aku sering berharap dalam hati untuk bicara tentang lebih banyak hal dengannya. Seiring waktu berlalu, aku mulai menyadari bahwa aku mengaguminya bukan sekadar pada kepribadiaannya, tapi aku telah mengagumi “dirinya”.
.......................
Tergambar jelas masa-masa yang kulalui dengan mas satrio, kami selalu bertemu diperpustakaan saat sedang tidak ada mata kuliah, membicarakan banyak hal. Kadang-kadang kami makan siang bareng dikantin kampus. Aku mulai mengenalnya lebih jauh, aku tau makanan kesukaanya, aku tau apa yang tidak dia sukai, bahkan aku hafal kebiasaan buruknya. Begitu juga dengan dia, sedikit sebanyak dia mulai mengerti sifatku, mengetahui apa yang kusukai dan apa yang tidak. Bukan hanya aku yang mengenalnya lebih jauh, namun kami berdua sudah saling mengenali lebih jauh.
Masih kusimpan puisi-puisi yang dituliskannya untukku, diantaranya sengaja kutempel di dinding kamarku. aku merasa bahagia dengan apa yang terlewati dengan mas satrio, masa-masa aku merasakan kehangatannya. Sekarang, tiba-tiba saja aku kehilangan kehangatan itu. Dan ketika aku masih belum mampu mengartikan maksud sikap mas satrio yang tiba-tiba berubah belakangan ini. aku benar-benar merasa asing baginya, bukan hanya karena dia tidak membalas pesan-pesanku belakangan ini, tapi karena suatu prasangka dalam hatiku yang mengatakan bahwa mas satrio tak mencintaiku lagi. Bukankah aku bisa merasakan cintanya walau hanya lewat pesan. Benar, aku sering punya feeling yang 99% bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dan saat ini, aku merasakan feeling itu. kucoba untuk terus mengartikannya hingga aku benar-benar mengerti. setelah menarik nafas panjang kubuka E-MAIL dari mas satrio dengan basmalah.
Dari: insan_satrio@ymail.com
Assalamualaikum wr wb
Kepada adinda Dian rahmayanti, bidadari Allah yang selalu di anugerahkan kasih sayangNya, dinaungi karuniaNya, dan dilimpahi rahmatNya. aku telah diberikan kesempatan untuk mengenalmu lebih dekat selama satu setengah tahun ini, aku juga telah diberikan kesempatan untuk memahamimu lebih dalam, sehingga aku menemukan sedikit sebanyak pemahaman tentang dirimu.
Namun aku punya pertanyaan tentang diriku sendiri
Apakah aku benar-benar mencintaimu karena Allah, jika aku aku berkeinginan menatap kedua matamu lebih dalam sementara aku belum memiliki hak atasmu.
Apakah aku benar-benar mencintaimu karena Allah, jika aku berkeinginan menyentuh tanganmu sementara aku belum diperbolehkan Allah untuk itu.
Apakah aku benar-benar mencintaimu karena Allah, jika aku merindukan senyuman manismu sementara itu menjadi lupa akan rinduku padaNya.
Sungguh, hatiku telah mengatakan tidak. Aku pernah mengatakan jika aku mencintaimu karena Allah, tapi perasaanku mengatakan itu bohong.
Aku minta maaf, karena aku pernah mencuri pandang kedua matamu
Aku minta maaf, karena aku pernah terpikir untuk menyentuh tanganmu
Aku minta maaf, karena aku pernah merindukan senyum manismu
Itulah kesalahan-kesalahan yang aku sesali,
Mungkin kita telah menempuh jalan yang salah, ketika kita berfikir bahwa kita sudah cukup dewasa dan bisa mengendalikan perasaan, sesungguhnya itu hanya pemikiran kita yang salah menduga.
Semogga selanjutnya kita lebih bisa menjaga apa yang sehararusnya kita jaga, mungkin ini tidak akan menjadi baik jika aku terus mengizinkan perasaan untuk terus mencintai dengan cara yang aku lakukan sebelumnya.
Semoga penjelasan ini sudah cukup memberi pengertian dan bisa diambil hikmahnya untuk kita.
Ttd_Satrio Adji Nugroho


setelah kubaca pesan dari mas satrio, aku menyadari jika aku telah menyembunyikan kebenaran disebalik pemikiran yang kuciptakan sendiri. Aku selalu mencari alasan agar aku bisa mengenalinya lebih jauh. Dan aku juga harus menyadari kalau sekarang aku juga harus bertanya pada diriku sendiri.
Apakah aku juga mencintainya karena Allah?
WASSALAM

PEMIRAMA UNTAN SUKSES

Pesta demokasi mahasiswa Universitas Tanjungpura (UNTAN ) atau lebih dikenal Pemilihan raya mahasiswa (PEMIRAMA) UNTAN 2012 berjalan sukses. Hari kamis tanggal 15 Maret 2012 merupakan puncak pelaksanaanya, semua mahasiswa Untan So dan S1 yang aktif berhak memberikan suaranya kepada calon kandidat yang dianggapnaya layak untuk memimpin mahasiswa UNTAN kedepan yang lebih baik. Sistem yang di anut dalam PEMIRAMA ini merupakan sistim kepartaian. Tahapan demi tahapan PEMIRAMA yang dilaksanakan sudah mengacu pada Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART) dan Undang – undang PEMIRAMA keluarga besar mahasiswa UNTAN. Untuk menyelengarakan PEMIRAMA ini harus ada lembaga mahsiswa yang sifatnya independen dan mempunyai batas waktu tertentu dalam pelaksanaanya “ungkap dedi selaku Ketua dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Untan”. Lembaga tersebut ialah Komisi pemilihan raya Mahasiswa (KPRM). Anggota KPRM sebayak 9 orang yang merupakan representaatif dari 9 Fakulatas yang ada di UNTAN. KPRM yang dikomandoi Satono di bentuk oleh DPM UNTAN dengan cara meminta rekomendasi dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingakat fakultas Se-UNTAN dan dengan syembara kepada seluruh mahasiwa UNTAN yang ingin menjadi anggota KPRM. KPRM terbentuk dan tugas DPM selanjutnya mnyerahkanya kepada BEM UNTAN sebagai penaggungjwab PEMIRAMA ini . Untuk tahapan PEMIRAMA selanjutnya KPRM lah yang behak menentukannya, mualai dari pendaftaran bakal calon kandidat Presiden dan Wapresma, verifikasi berkas calon, penetapaan bakal calon menjadi calaon, masa kampanya, debat kandidat, masa tenag, pemilihan,masa gugatan dan terakhir adalah penetapan pemenang PEMIRAMA. Pemirama kali ini diikuti 2 kandidat calon , pasangan nomor urut 1. Abdul Jabar dan Ishak Vito (Ajiv) yang di usung dari partai Lingkar kampus, pasangan nomor urut 2. Tajudin dan Hafiez Maoelana yang di usung Pertai Aspirasi Mahasiswa (PARMAS). Pemilihan terlaksana dan akhirnya pemenag dari petarungan merubut Untan 1 dikalangan mahasiwa yaitu pasangan Abdul Jabar dan Ishak Vito dengan perolehan suara 2051 sedangkan pasangan Hafiez Maoelana dengan selisih suara sebayak 791dari pasanagn AJIV yaitu memperoleh sebayak 1360 suara. Semoga dengan gawai PEMIRAMA ini yang didalamnya bayak pemebelajaran politik dan bayak dinamika yang terjadi akan menjadi pengalaman kita untuk memawa UNTAN kedepan lebih baik.

Sabtu, 17 Maret 2012

IDE CERDAS UNTUK MASA DEPAN

Banyak permasalahan yang selalu kita alami dan kita rasakan serta selalu kita anggap suatu rintangan. Begitu sebaliknya banyak suatu karunia atau kemudahan yang kita alami dan rasakan tidak kita anggap suatu ancaman.Sadarkah kita semua, bahwa semua yang terjadi adalah hal yang terbaik dan merupakan suatu yang harus kita jalani.Tidak ada yang tidak baik,yang ada hanya kesalahan kita menilai sesuatu tersbut. Jik kita tidak tanggap atau sensitif terhadap sesuatu maka kita akan termakan dengan apa yang kita lihat oleh kasat mata. Oleh karena itu ide cerdas untuk masa depan salah satunya yang haru menjadi pegangan hidup kita yaitu mampu berfikir lebih dari apa yang kita lihat dengan mata dan selalu memposisikan pada sesuatu yang kita anggap seutu objek pikiran kita.

Kamis, 15 Maret 2012

SANG GALAU

Al kisah di negeri yang tentram dan dami sejahtera..lahirlah seorang anak raja yang tampan dan gagah. anak tersebut merupakn calon penganti tahtha kerajaan dari negeri lang lang buana. Suatu hari sang raja membawa putra kesayangannya untuk bermain PS..(pesta Sabu),,alias beli bubur nasi untuk sarapan pagi...untuk cerita selanjutnya kita lihat di PTKP..
Hari ini PEMIRAMA Untan dilaksanakan, Sungguh sangat luar biasa yang kami rasakan, sedih bercampur gembira bersatu membetuk semngat perubahan. Kalah dalam pertrungan tidak menyurutkan TIM kami untuk Berkarya.Pelajaran berkomunikasi, bersilahturahmi, Berpolitik Ria, setting menyeting, bermanuver isu, bergerak tampa mengenal waktu, berslaman dengan penuh bahasa isyarat, dan bayak lainya kata bung Rhoma Irama.
jangan Menyerah kata Demasiver,,,hadapi Hidup dengan senyuman Kata dani dan kawan- kawan,dan kata Pak was,,,assalamualaikaum,,,
begitulah cerita kamai,,bagaimana ceritamu...
begitulah ada yang baru,,,nie kata afika..
aku galau tampamu kata seseorang pebintang iklan IM3
mana mie ku...